Ini merupakan pengalaman, dan kebanyakan warga negara Indonesia yang baru lulus dari pendidikannya pasti telah mengalami hal ini. Semua di karenakan lulusan dari sekolah kebanyakan yang berburu kerja ke industri, sedangkan pertumbuhan lapangan kerja di Industri tidak sebanding dengan jumlah siswa atau mahasiswa yang diluluskan.
Coba deh kita hitung, jika misalkan 1 kampus meluluskan 1000 serjana saja setiap tahunnya kemudian dikalikan dengan jumlah kampus misalkan 100 saja, maka jumlahnya sudah 100000. Kemudian kita lihat jumlah lowongan yang ada di media-media, lowongan disana membutuhkan 1-10 orang untuk tiap industri atau pabrik. jika ada 1000 saja industri maka cuma ngebutuhin 10000 orang saja kan. Perbandingan ini hanya membandingkan lulusan Perguruan Tinggi belum di tambah lulusan SMA, SMP atau SD yang putus sekolah. Ini merupakan perhitungan kasar saja, jumlah dilapangan tentu lebih banyak,
Bagi teman2 yang ingin menghitung ulang perbandingannya bisa klik disini dan disini. Kita bisa membandingkan statistik yang disajikan dari sumber yang dipercaya yaitu Dikti dan Kemenperin. Tapi walaupun tanpa menghitung, hanya dengan melihat saja juga saya sudah tahu kalau kemungkinan yang di luluskan pasti lebih banyak ketimbang industri yang membutuhkan tenaga kerjanya. hhe.
Dari paparan di atas kita akan mendapatkan gambaran tentang lapangan kerja seperti yang saya rasakan sekarang, lulusan harus berkompetisi untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Kita harus mengalahkan ratusan orang untuk mendapatkan sebuah posisi yang dirasa bagus dan cocok untuk kita. Sekarang belajar tidak hanya sekedar pintar, namun harus menjadi orang paling pintar diantara orang-orang pintar agar mampu bersaing.
Kesimpulannya adalah lulusan Indonesia jangan semuanya mencari kerja, cobalah bikin peluang sendiri atau bikin lapangan kerja sendiri. Kita tidak bisa mengandalkan Industri yang ada, karena di masa yang sulit ini beberapa indutri juga ada yang gulung tikar. Jika kita tetap ingin kerja di industri ternama ya apa boleh buat kita harus bisa berkompetisi dan menjadi yang terbaik di antara ratusan orang hebat.
Sekian informasi yang dapat saya paparkan, pembahasan ini merupakan pendapat pribadi dan bagi yang kurang sependapat bisa di kaji ulang. terimakasih..