Elevenia

Monday, 10 December 2012

Pembuatan Kain Tenun

Hai teman semu, setelah lama tidak posting, skrng sy coba utk posting lgi nih, smoga bermanfaat ya....


      Secara umum kain tekstil adalah sekumpulan serat, benang atau kombinasi antara serat dan benang. 
       Pada bagan diatas merupakan alur proses dalam pembuatan kain, mulai dari serat baik itu dari polimer (dari sintetik/serat buatan) atau dari tumbuhan dan hewan. Pada umumnya metode pembuatan kain adalah pertenunan, perajutan, jalinan pita, beludru dan nonwoven.
      Pertenunan (weaving) merupakan proses menyilangkan antara benang lusi dan benang pakan dengan tegak lurus, menyilangkan yang satu dengan yang lain sehingga terbentuk anyaman.
        Jalinan pita (brainding) merupakan cara yang paling sederhana dalam membuat kain. Metodenya adalah dengan cara menyilangkan benang-benang dengan arah diagonal. Walaupun ada 2 kelompok benang pada prosesnya tapi untuk penamaannya tidak dibedakan seperti pada pertenunan.
     Perajutan (knitting), yaitu proses menjeratkan benang ke arah horizontal atau vertikal dalam bentuk jeratan (loop). Barisan jeratan ke arah horizontal disebut course dan barisan ke arah vertikal disebut wale.
    Beludru (tufting) yaitu metode pembuatan karpet dan sejenisnya. Hasilnya berupa kain yang pada permukaan terdapat bulu-bulu (loop) yang terikat diatas kain dasarnya, yang berupa kain biasa atau nonwoven.
        Bonding adalah proses pembuata kain untuk nonwoven menggunakan bahan tekstil, kertas, extrusion, atau kombinasi dari pembuatan bahan-bahan tersebut, untuk membuat dan merekatkan polimer-polimer, serat-serat, filamen-filamen, benang atau lembaran-lembaran campuran membentuk struktur yang fleksibel da berongga (rua)

Tuesday, 19 June 2012

PORSENITEKS (PEKAN OLAH RAGA DAN SENI TEKSTIL)


hai teman-teman.... ni ada info terbaru dari kampusku yg tercinta yaitu di kampus STTTekstil, disini lagi di adain kegiatan perlombaan. Setiap UKM yang ada dikampus meng'agendakan untuk perlombaan sesuai dengan bidang UKMnya..... ni ada foto dari salah satu UKM yaitu dari SERAT (Seni Rupa Tekstil) yg lagi ngadain lomba lukis....

gambar diatas adalah salah satu peserta dalam perlombaan tersebut.......

Wednesday, 25 April 2012


PELUNCURAN PAKAN
          Peluncuran pakan (picking motion) adalah gerakan peluncuran benang pakan untuk menyisip ke dalam mulut lusi dari satu sisi ke ujung sisi lainnya. Disini ukuran mulut lusi harus benar-benar memudahkan penyisipan pakan, tetapi tidak terlalu lebar sehingga terlalu menarik benang lusi yang ada dan memutuskannya. Media peluncuran benang pakan ada bermacam-macam, tetapi pada prinsipnya sama yaitu membawa benang pakan menyisip kearah lebar kain
Media peluncuran pakan secara garis besar dibagi dua, yaitu :
A.    Peluncuran Pakan Menggunakan Teropong (Shuttle)
Shuttle Loom saat ini sudah semakin banyak ditinggalkan, meskipun masih ada yang memakainya dengan berbagai alasan seperti mahalnya mesin shuttleless loom dan corak kain yang dibuat masih cocok memakai sistem shuttle. Mesin ini biasanya masih jalan untuk industri tekstil skala kecil.
Sebelum suatu perusahaan merencanakan membeli beberapa mesin tenun, pasti harus memperhatikan apakah sesuai dengan produk kain yang akan dihasilkan, variasi produksi dari mesin yang bersangkutan, harga mesin tenun, kualitas mesin tenun, ketersediaan spare part dan lain-lain.
Walapun sudah banyak ditinggalkan, mesin tenun teropong masih ada yang memakainya dan kita harus juga mengetahui system kerja dari mesin tersebut. Benang pakan menyisip kedalam mulut lusi dengan cara memukul shuttle (teropong) yang dipukul ke kanan dan ke kiri bergantian sehingga membentuk anyaman atau tenunan. Sistem kerja masih sangat sederhana, kecepatan rendah, bising, dan umur pakai spare part pendek. Kelebihannya, kuat membawa benang pakan, variasi tenunan banyak dan gampang penyediaan spare partnya.
Pada gambar disamping terlihat mekanismenya, yaitu cam pemukul yang berputar terus-menerus menghasilkan tenaga untuk memutar picking shaft melalui rol kerucut. Picking shaft menarik picking stick melalui lug strap,  picking stick bergerak cepat dan memukul shuttle.  Pada mekanisme ini, kecepatan shuttle berubah jika kecepatan mesin tenun juga berubah. Peluncuran shuttle juga dapat dilakukan melalui mekanisme pegas dengan menyimpan energi dan melepaskannya secara tiba-tiba untuk menghantarkan shuttle.
B.     Peluncuran Pakan Tanpa Menggunakan Teropong (Shuttleless)
Pada peluncuran pakan tanpa menggunakan teropong (shuttleless) ada beberapa macam, yaitu :
  1. Peluncuran Pakan Menggunakan Air Jet Loom
Mesin tenun ini terus dikembangkan karena mempunyai kecepatan tinggi, mudah pengoperasiannya. Sistem peluncuran benang pakan di mesin ini menggunakan angin bertekanan (air jet) sebagai media pembawanya. Angin dari kompresor di saring kebersihannya, kemudian masuk ke pengatur tekanan angin (regulator), terus disalurkan melalui main nozzle bersama benang pakan, sehingga benang pakan dapat menyisip kemulut lusi dari ujung kiri ke ujung kanan kain. Angin yang ada tidak ditembakkan secara terus-menerus, tetapi diatur secara elektronik valve saat terjadi penyisipan benang pakannya.
Besar kecilnya tekanan angin diatur sesuai ketentuan agar didapat suatu keseimbangan antara benang pakan sampai keujung kain, tetapi tidak merusak atau memutuskan benang pakan tersebut. Besar kecilnya tekanan angin tergantung dari beberapa hal seperti :
·         Benang pakan semakin besar, semakin tinggi kebutuhan tekanan angin.
·          Kecepatan mesin (rpm) semakin tinggi, semakin tinggi kebutuhan tekanan angin.
·          Kain semakin lebar, semakin tinggi kebutuhan tekanan angin.
·          Semakin tinggi daya tarik mulur benang pakan, semakin tinggi pula kebutuhan    tekanan anginnya.
·         Pengaturan sudut pembukaan semakin pendek, tekanan angin semakin besar.


Ada 3 macam mesin tenun air jet loom, yaitu :
a.       Singgle nozzle, dengan confusor guide dan suction yang terpaasang pada posisi lainnya.
b.      Multiple nozzle dengan guide.
c.       Multiple nozzle dengan sisir tenun berprofil.
Dari macam jenis air jet loom diatas yang banyak digunakan di industri pertenunan adalah multi-nozzle.
Sebagai contoh dibawah ini adalah skema penyisipan benang pakan mesin tenun air-jet dengan sisir tenun berprofil.
      Mekanismenya adalah benang ditarik dari bobin pakan oleh penyuap pakan dan setiap helai pakannya diukur selama peluncuran pakan  oleh stopper. Setelah benang pakan dilepas oleh stopper, ketika semua lilitan pakan telah diulur, stopper menutup, benang berhenti mengulur dan selanjutnya dirapatkan ke ujung kain. Timed group dari relay nozzle memancarkan udara yang tinggi keujung  benang pakan dan disuapkan kedalam saluran sisir (reed tunnel) melalui tandem dan main noozle.. akibatnya, benang pakan bagian ujungnya ditarij olrh hembusan udara (tidak didorong dari belakang) sehingga meluncur, dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya lekukan pakan (buckling) yang dapat menyebabkan mesin tenun berhenti. Profil reed memberikan saluran hembusan udara dan memisahkan benang pakan dari benang lusi.Bila penyisipan benang pakan telah dilakukan, setelah itu, hembusan udara dihentikan dan benang tersebut dipotong oleh cutter. 

  1. Peluncuran Pakan Menggunakan Water Jet Loom
Mesin tenun water-jet menyisipkan benang pakan dengan menggunakan air bertekanan tinggi. Gaya tarik dihasilkan oleh kecepatan relatif antara benang pakan dan air yang disemprotkan. Prinsip penyisipan benang pakan menggunakan mesin ini sama dengan prinsip pada mesin tenun air-jet. Kedua mesin tersebut menggunakan liquid untuk mengantarkan benang pakan. Namun ada beberapa perbedaan yang mempengaruhi kinerja dan aksepbilitas dari mesin water-jet. Sebagai contoh, benangnya harus dapat dibasahi (wetable) untuk menimbulkan gaya tarik.
Mesin tenun ini digunakan untuk benang-benang filament, karena benang filament mempunyai stretch yang tinggi, walaupun di paksakan di air jet bisa di jalankan, tetapi akan merusak peralatan yang ada karena bersifat sangat tajam dan menggores. Dengan water jet akan mampu mengantar benang dengan sempurna, karena tekanan air lebih kuat dari tekanan udara.
Cara kerjanya, air dipompa dan di atur tekanannya dengan regulator untuk ditembakkan melalui nozzle untuk membawa benang pakan. Solenoid valve akan membuka tembakan air sesuai sudut interval penyisipan benang pakan mesin air jet loom. Sedangkan di water jet loom tidak memakai sub noozle karena tekanan air yang ditembakan sudah cukup kuat membawa benang pakan.
Sisir yang dipakai adalah flat reed seperti mesin teropong, tidak seperti air jet loom yang berbentuk profile.
Water jet loom tidak memakai otomatis stop (dropper), karena benang filament sangat kuat sehingga jarang sekali putus.

  1. Peluncuran Pakan Menggunakan Rapier
Rapier loom banyak digunakan sampai saat ini, mesin ini sangat cocok untuk menyisipkan benang-benang yang berat. Mesin tenun ini menggunakan elemen yang fleksibel atau elemen yang kaku (solid), yang disebut rapier untuk menyisipkan benang pakan ke dalam mulut lusi. Kepala rapier menarik benang pakan dan membawanya melalui mulut lusi. Setelah mencapai tujuannya, kepala rapier bergerak balik setelah melepaskan benang pakan untuk menarik benang pakan berikutnya, proses ini selesai dalam satu putaran. Rapier membentuk gerakan bolak-balik.
Mesin tenun rapier ada 2 macam :
a.       Mesin rapier tunggal, mesin ini menggunakan rigid rapier tunggal. Rigid rapier adalah logam atau batang komposit dengan penampang melintang bulat. Batang rapier ini memasuki mulut lusi dari satu sisi, mengambil dan menarik ujung benang pakan dari sisi yang lain dan melewatkannya ke mulut lusi sambil batang rapiernya bergerak mundur.
b.      Mesin rapier ganda, mesin ini menggunakan dua buah rapier. Satu rapier disebut rapier penyuap (giver), yang menarik benang pakan dari accumulator yang berada di satu sisi mesin tenun, membawa benang tersebut ke tengah mulut lusi dan mentransfer benang tersebut ke rapier kedua yang disebut rapier pengambil (taker). Taker bergerak mundur dan membawa benang pakan ke sisi mesin lainnya. Mesin rapier ganda ada dua macam, yaitu :
 1. Sistem tongkat
Disini menggunakan benang pakan dibawa ujung tongkat dan diberikan atau disampaikan ke tongkat kedua kemudian setelah sampai di ujung, benang pakan akan dilepaskan dari tongkat kemudian baru mengalami pengetekan. Pada sistem ini terdapat 2 jenis rigid rapier. Yaitu sistem dawas dan sistem gabler. Pada sistem dawas giver memegang ujung benang pakan, membawanya ke tengah mulut lusi dan memindahkannya ke taker yang bergerak mundur dan membawanya ke sisi lain. 
Pada sistem gabler, benang tidak dipegang. Giver menarik benang dalam bentuk “U” ke tengah mulut lusi. Selanjutnya benang dipindahkan ke taker yang menarik dan meluruskannya ke sisi lain.
2. Sistem rapier flexible
Pada mesin rapier flexible, rapier mempunyai struktur seperti sabuk atau pita yang dapat digulung pada drum. Disini sama saja, hanya tongkat diganti sabuk atau rantai yang flexsible sehingga mesin tenun tidak terlalu lebar seperti rapier tongkat yang membutuhkan tempat yang lebar dan tidak nyaman untuk produksi kain tenun yang lebar.
Untuk sistem seperti take up, let off dan lainnya sama dengan yang lain, sedangkan sistem otomatis pakan putus mirip dengan mesin shuttle.
Mesin rapier fleksibel ganda lebih banyak dipakai dibanding mesin rigid rapier.
  1. Peluncuran Pakan Menggunakan Projectile Loom
Mesin tenun proyektil menggunakan proyektil yang dilengkapi dengan penjepit (gripper) untuk menyisipkan benang pakan melintasi benang-benang lusi. Cara kerja mesin ini dengan cara menjepitkan benang pakan ke projectile dan ditembakkan ke ujung kain kemudian penjepit dilepaskan, benang mengalami pengetekan dan projectile kembali melalui jalan bawah untuk di pakai lagi.
Pada gambar disamping memperlihatkan skema penyisipan benang pakan dengan menggunakan priyektil. Gripper proyektil menarik benang pakan ke dalam mulut lusi. Energi yang digunakan untuk melakukan peluncuran (picking) proyektil dihasilkan dengan cara memutar batang torsi (torsion rod). Pada saat pelepasan puntiran, batang torsi tersebut berputar balik dengan segera pada posisi awalnya, picking lever meluncurkan proyektil dengan lembut. Proyektil meluncur kedalam mulut lusi melalui saluran atau pengantar proyektil. Kemudian di rem dibagian receiving unit, lalu proyektil dibawa kembali ke posisi awalnya oleh peralatan pembawa (conveyor) yang dipasang dibawah mulut lusi.
Prinsip yang unik pada mesin ini memungkinkan untuk digunakan pada benang cotton, wool, monofilamen dan multifilamen, polypropylene ribbon, dan serat-serat yang kaku seperti jute dan linen. Hal ini disebabkan karena semua benang-benang halus dan kasar tersebut disisipkan dengan cara dijepit dengan kuat ujungnya dan disisipkan oleh proyektil. Dapat menghaasilkan berbagai macam kain, dari mulai kain yang terbuat dari benang-benang stapel yang sederhana sampai kain-kain untuk fashion, kain-kain industri hingga kain-kain tenunan jacquard yang komplek. Untuk sistem seperti take up, let off dan lainnya sama dengan yang lain, sedangkan sistem otomatis pakan putus mirip dengan mesin shuttle.

Iklan

pasang iklan

Subscribe