PELUNCURAN
PAKAN
Peluncuran
pakan (picking motion) adalah gerakan peluncuran benang pakan untuk menyisip ke
dalam mulut lusi dari satu sisi ke ujung sisi lainnya. Disini ukuran mulut lusi
harus benar-benar memudahkan penyisipan pakan, tetapi tidak terlalu lebar
sehingga terlalu menarik benang lusi yang ada dan memutuskannya. Media
peluncuran benang pakan ada bermacam-macam, tetapi pada prinsipnya sama yaitu
membawa benang pakan menyisip kearah lebar kain
Media peluncuran pakan secara garis besar dibagi dua, yaitu :
A. Peluncuran Pakan Menggunakan Teropong (Shuttle)
Shuttle
Loom saat ini sudah semakin banyak ditinggalkan, meskipun masih ada yang
memakainya dengan berbagai alasan seperti mahalnya mesin shuttleless loom dan
corak kain yang dibuat masih cocok memakai sistem shuttle. Mesin ini biasanya
masih jalan untuk industri tekstil skala kecil.
Sebelum
suatu perusahaan merencanakan membeli beberapa mesin tenun, pasti harus
memperhatikan apakah sesuai dengan produk kain yang akan dihasilkan, variasi
produksi dari mesin yang bersangkutan, harga mesin tenun, kualitas mesin tenun,
ketersediaan spare part dan lain-lain.
Walapun
sudah banyak ditinggalkan, mesin tenun teropong masih ada yang memakainya dan
kita harus juga mengetahui system kerja dari mesin tersebut. Benang pakan
menyisip kedalam mulut lusi dengan cara memukul shuttle (teropong) yang dipukul
ke kanan dan ke kiri bergantian sehingga membentuk anyaman atau tenunan. Sistem
kerja masih sangat sederhana, kecepatan rendah, bising, dan umur pakai spare
part pendek. Kelebihannya, kuat membawa benang pakan, variasi tenunan banyak
dan gampang penyediaan spare partnya.
Pada gambar disamping terlihat mekanismenya, yaitu cam
pemukul yang berputar terus-menerus menghasilkan tenaga untuk memutar picking shaft melalui rol kerucut. Picking shaft menarik picking stick melalui lug strap, picking
stick bergerak cepat dan memukul shuttle.
Pada mekanisme ini, kecepatan shuttle berubah jika kecepatan mesin
tenun juga berubah. Peluncuran shuttle juga
dapat dilakukan melalui mekanisme pegas dengan menyimpan energi dan
melepaskannya secara tiba-tiba untuk menghantarkan shuttle.
B. Peluncuran Pakan Tanpa Menggunakan Teropong (Shuttleless)
Pada peluncuran pakan tanpa menggunakan teropong
(shuttleless) ada beberapa macam, yaitu :
- Peluncuran Pakan Menggunakan Air Jet Loom
Mesin
tenun ini terus dikembangkan karena mempunyai kecepatan tinggi, mudah
pengoperasiannya. Sistem peluncuran benang pakan di mesin ini menggunakan angin
bertekanan (air jet) sebagai media pembawanya. Angin dari kompresor di saring
kebersihannya, kemudian masuk ke pengatur
tekanan angin (regulator), terus disalurkan melalui main nozzle bersama benang
pakan, sehingga benang pakan dapat menyisip kemulut lusi dari ujung kiri ke
ujung kanan kain. Angin yang ada tidak ditembakkan secara terus-menerus, tetapi
diatur secara elektronik valve saat terjadi penyisipan benang pakannya.
Besar
kecilnya tekanan angin diatur sesuai ketentuan agar didapat suatu keseimbangan
antara benang pakan sampai keujung kain, tetapi tidak merusak atau memutuskan
benang pakan tersebut. Besar kecilnya tekanan angin tergantung dari beberapa
hal seperti :
·
Benang pakan semakin
besar, semakin tinggi kebutuhan tekanan angin.
·
Kecepatan mesin (rpm) semakin tinggi, semakin tinggi
kebutuhan tekanan angin.
·
Kain semakin lebar, semakin tinggi kebutuhan
tekanan angin.
·
Semakin tinggi daya tarik mulur benang pakan,
semakin tinggi pula kebutuhan tekanan
anginnya.
·
Pengaturan sudut
pembukaan semakin pendek, tekanan angin semakin besar.
Ada 3 macam mesin tenun air jet loom, yaitu :
a.
Singgle nozzle,
dengan confusor guide dan suction yang terpaasang pada posisi lainnya.
b.
Multiple nozzle
dengan guide.
c.
Multiple nozzle
dengan sisir tenun berprofil.
Dari macam jenis air jet loom diatas yang banyak
digunakan di industri pertenunan adalah multi-nozzle.
Sebagai contoh dibawah ini adalah skema penyisipan
benang pakan mesin tenun air-jet dengan sisir
tenun berprofil.
Mekanismenya adalah benang
ditarik dari bobin pakan oleh penyuap pakan dan setiap helai pakannya diukur
selama peluncuran pakan oleh stopper.
Setelah benang pakan dilepas oleh stopper, ketika semua lilitan pakan telah
diulur, stopper menutup, benang berhenti mengulur dan selanjutnya dirapatkan ke
ujung kain. Timed group dari relay nozzle memancarkan udara yang tinggi
keujung benang pakan dan disuapkan
kedalam saluran sisir (reed tunnel) melalui tandem dan main noozle.. akibatnya,
benang pakan bagian ujungnya ditarij olrh hembusan udara (tidak didorong dari
belakang) sehingga meluncur, dan meminimalisasi kemungkinan terjadinya lekukan
pakan (buckling) yang dapat menyebabkan mesin tenun berhenti. Profil reed
memberikan saluran hembusan udara dan memisahkan benang pakan dari benang
lusi.Bila penyisipan benang pakan telah dilakukan, setelah itu, hembusan udara
dihentikan dan benang tersebut dipotong oleh cutter.
- Peluncuran Pakan Menggunakan Water Jet Loom
Mesin tenun
water-jet menyisipkan benang pakan dengan menggunakan air bertekanan tinggi.
Gaya tarik dihasilkan oleh kecepatan relatif antara benang pakan dan air yang
disemprotkan. Prinsip penyisipan benang pakan menggunakan mesin ini sama dengan
prinsip pada mesin tenun air-jet. Kedua mesin tersebut menggunakan liquid untuk
mengantarkan benang pakan. Namun ada beberapa perbedaan yang mempengaruhi
kinerja dan aksepbilitas dari mesin water-jet. Sebagai contoh, benangnya harus
dapat dibasahi (wetable) untuk menimbulkan gaya tarik.
Mesin tenun ini digunakan
untuk benang-benang filament, karena benang filament mempunyai stretch yang
tinggi, walaupun di paksakan di air jet bisa di jalankan, tetapi akan merusak
peralatan yang ada karena bersifat sangat tajam dan menggores. Dengan water jet
akan mampu mengantar benang dengan sempurna, karena tekanan air lebih kuat dari
tekanan udara.
Cara
kerjanya, air dipompa dan di atur tekanannya dengan regulator untuk ditembakkan
melalui nozzle untuk membawa benang pakan. Solenoid valve akan membuka tembakan
air sesuai sudut interval penyisipan benang pakan mesin air jet loom. Sedangkan
di water jet loom tidak memakai sub noozle karena tekanan air yang ditembakan
sudah cukup kuat membawa benang pakan.
Sisir yang dipakai adalah flat reed seperti mesin teropong, tidak seperti air
jet loom yang berbentuk profile.
Water
jet loom tidak memakai otomatis stop (dropper), karena benang filament sangat
kuat sehingga jarang sekali putus.
- Peluncuran Pakan Menggunakan Rapier
Rapier
loom banyak digunakan sampai saat ini, mesin ini sangat cocok untuk menyisipkan
benang-benang yang berat. Mesin tenun
ini menggunakan elemen yang fleksibel atau elemen yang kaku (solid), yang
disebut rapier untuk menyisipkan benang pakan ke dalam mulut lusi. Kepala
rapier menarik benang pakan dan membawanya melalui mulut lusi. Setelah mencapai
tujuannya, kepala rapier bergerak balik setelah melepaskan benang pakan untuk
menarik benang pakan berikutnya, proses ini selesai dalam satu putaran. Rapier
membentuk gerakan bolak-balik.
Mesin tenun rapier ada 2 macam :
a.
Mesin rapier
tunggal, mesin ini menggunakan rigid rapier tunggal. Rigid rapier adalah logam
atau batang komposit dengan penampang melintang bulat. Batang rapier ini
memasuki mulut lusi dari satu sisi, mengambil dan menarik ujung benang pakan
dari sisi yang lain dan melewatkannya ke mulut lusi sambil batang rapiernya
bergerak mundur.
b.
Mesin rapier ganda,
mesin ini menggunakan dua buah rapier. Satu rapier disebut rapier penyuap
(giver), yang menarik benang pakan dari accumulator yang berada di satu sisi
mesin tenun, membawa benang tersebut ke tengah mulut lusi dan mentransfer
benang tersebut ke rapier kedua yang disebut rapier pengambil (taker). Taker
bergerak mundur dan membawa benang pakan ke sisi mesin lainnya. Mesin rapier
ganda ada dua macam, yaitu :
1.
Sistem tongkat
Disini
menggunakan benang pakan dibawa ujung tongkat dan diberikan atau disampaikan ke
tongkat kedua kemudian setelah sampai di ujung, benang pakan akan dilepaskan
dari tongkat kemudian baru mengalami pengetekan. Pada sistem ini terdapat 2 jenis rigid rapier. Yaitu sistem dawas dan
sistem gabler. Pada sistem dawas giver memegang ujung benang pakan, membawanya
ke tengah mulut lusi dan memindahkannya ke taker yang bergerak mundur dan
membawanya ke sisi lain.
Pada sistem gabler, benang tidak dipegang. Giver menarik
benang dalam bentuk “U” ke tengah mulut lusi. Selanjutnya benang dipindahkan ke
taker yang menarik dan meluruskannya ke sisi lain.
2.
Sistem rapier flexible
Pada mesin rapier flexible, rapier mempunyai struktur
seperti sabuk atau pita yang dapat digulung pada drum. Disini
sama saja, hanya tongkat diganti sabuk atau rantai yang flexsible sehingga
mesin tenun tidak terlalu lebar seperti rapier tongkat yang membutuhkan tempat
yang lebar dan tidak nyaman untuk produksi kain tenun yang lebar.
Untuk sistem seperti take up, let off dan lainnya sama dengan yang lain,
sedangkan sistem otomatis pakan putus mirip dengan mesin shuttle. Mesin rapier fleksibel ganda lebih banyak dipakai
dibanding mesin rigid rapier.
- Peluncuran Pakan Menggunakan Projectile Loom
Mesin tenun proyektil menggunakan proyektil yang
dilengkapi dengan penjepit (gripper) untuk menyisipkan benang pakan melintasi
benang-benang lusi. Cara kerja mesin ini dengan cara
menjepitkan benang pakan ke projectile dan ditembakkan ke ujung kain kemudian
penjepit dilepaskan, benang mengalami pengetekan dan projectile kembali melalui
jalan bawah untuk di pakai lagi.
Pada gambar disamping memperlihatkan skema penyisipan
benang pakan dengan menggunakan priyektil. Gripper proyektil menarik benang
pakan ke dalam mulut lusi. Energi yang digunakan untuk melakukan peluncuran
(picking) proyektil dihasilkan dengan cara memutar batang torsi (torsion rod).
Pada saat pelepasan puntiran, batang torsi tersebut berputar balik dengan
segera pada posisi awalnya, picking lever meluncurkan proyektil dengan lembut.
Proyektil meluncur kedalam mulut lusi melalui saluran atau pengantar proyektil.
Kemudian di rem dibagian receiving unit, lalu proyektil dibawa kembali ke
posisi awalnya oleh peralatan pembawa (conveyor) yang dipasang dibawah mulut
lusi.
Prinsip yang unik pada mesin ini memungkinkan untuk
digunakan pada benang cotton, wool, monofilamen dan multifilamen, polypropylene
ribbon, dan serat-serat yang kaku seperti jute dan linen. Hal ini disebabkan
karena semua benang-benang halus dan kasar tersebut disisipkan dengan cara
dijepit dengan kuat ujungnya dan disisipkan oleh proyektil. Dapat menghaasilkan
berbagai macam kain, dari mulai kain yang terbuat dari benang-benang stapel yang
sederhana sampai kain-kain untuk fashion, kain-kain industri hingga kain-kain
tenunan jacquard yang komplek. Untuk sistem seperti take up, let off dan
lainnya sama dengan yang lain, sedangkan sistem otomatis pakan putus mirip dengan mesin shuttle.